Powered By Blogger

Minggu, 11 Maret 2012

Who am I?

Siapakah aku?

Dalam Perjalanan hidup kadang terbersit dalam benak kita untuk mempertanyakan diri sendiri, kelihatannya sangat aneh karena tak mengenali diri. Akan tetapi itu adalah pertanyaan dasar yang akan membawa kearah mana kita akan melangkah.

Tentu kawan sangat kenal dengan kalimat ” Aku adalah apa yang aku pikirkan” atau “Aku berpikir maka aku ada” bagi sebagian orang kalimat ini mungkin memberi jawaban, tapi serasa masih ada yang mengganjal. Jadi siapa yang berpikir , jika aku adalah buah pikiran ? apakah sebelum berpikir aku tidak ada? atau siapakah yang memerintahkan untuk berpikir ? ah ataukah ada makhluk kecil dalam otak yang memerintahkan untuk berpikir ?

Adalagi seorang yang mengatakan “Aku adalah apa yang aku beli” atau “Aku adalah apa yang aku pakai” tentu kawan mahfum dengan kalimat ini, para jamaah konsumerisme dan korban mode / lifestyle adalah penggagasnya. Mango, Prada atau zara melekat dari bawah sampai atas.

Pada golongan lain ada yang berpendapat “aku” adalah ruh, yang telah mengadakan perjanjian dengan Tuhan sebelum lahir ke dunia ini. Sehingga ruh kita sebenarnya terkoneksi dengan ruh sang maha agung yang imbasnya sebenarnya kita punya sifat mulia dari sang maha agung.



Paragraf Induktif-Deduktif

Paragraf Induktif-Deduktif

Pengertian paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

Ciri-ciri paragraf deduktif

  1. kalimat utama berada di awal paragraf.
  2. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

Contoh dan Jenis paragraf deduktif

Kegiatan ultah panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan hiburan lainnya.

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

*yang bergaris bawah adalah kaliamat utamanya


Pengertian Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.

Adapun ciri-ciri paragraf induktif Sbb

  • Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
  • Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
    Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
  • Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
  • Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama.

Jenis Paragraf Induktif :

  1. Generalisasi
  2. Analogi
  3. Klasifikasi
  4. Perbandingan
  5. Sebab akibat (terbagi menjadi tiga jenis)
  • Sebab akibat
  • Akibat sebab
  • Sebab akibat 1 akibat 2
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili


Postingan kali ini membahas juga tentang Contoh Paragraf Campuran .Berikut ini kumpulan Contoh Paragraf Campuran deduktif dan induktif

contoh 1

“Malam harinya kami mulai sibuk. Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda dipasang langsung oleh petugas. Keluarga inti berbincang-bincang merancang bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara, pembicara, dan sebagainya. Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya. Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. Pokoknya semua bekerja.”

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Malam harinya kami mulai sibuk. 2. Pokoknya semua bekerja.

contoh 2

“Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan tahun memiliki rasa hormat bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang. Saat ini anak belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang suci dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara mencapainya adalah melalui aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya.”

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Rasa hormat terhadap peraturan itu selalu mengalami perkembangan. 2. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu adalah mengerti peraturan – peraturan secara otonom dan melaksanakannya.

contoh 3

“Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Jika pasar modal merupakan untuk surat berharga berjangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).”

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Pasar modal berbeda dengan pasar uang. 2. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).

contoh 4

“Kondisi perairan Sulawesi Utara (Sultra) kini sangat memprihatinkan karena menjadi lahan pengeboman oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dikatakan instruktur Selam, Rio Hariyanto, di depan peserta Diklat Selam dan Metedologi Penelitian Terumbu Karang di Pulau Bakori, Soropiah , Kabupaten Kendari, Sultra baru- baru ini. Dikatakan olehnya, maraknya pengeboman ikan dengan bahan peledak di perairan sultra akhir-akhir ini, merupakan ancaman bagi upaya menjual potensi objek wisata bahari daerah Sultra ini. Kepada Wisman maupun domestik, ia menyatakan pula, selama lima hari berada di objek wisata Bahari Pulau Bokori, tak henti-hentinya ia mendengar letusan bom ikan bagaikan perang di tengah laut. Ia bersama peserta diklat yang melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung kondisi terumbu karang yang hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.”

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu 1. Kondisi perairan Sulawesi Utara (Sultra) kini sangat memprihatinkan karena menjadi lahan pengeboman oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab. 2. Ia bersama peserta diklat yang melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung kondisi terumbu karang yang hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.



Sumber :

-http://makalahpendidikan.blogdetik.com/contoh-paragraf-campuran-dan-contoh-paragraf-campuran-terbaru/

-http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-paragraf-induktif-contoh-membuat-menulis-paragraf-induktif-sendiri/

-http://makalahpendidikan.blogdetik.com/paragraf-deduktif-ciri-cirijenis-contoh-paragraf-deduktif-dan-pengertian-paragraf-deduktif/