Powered By Blogger

Kamis, 11 November 2010

Konflik yang terdapat dalam Organisasi

Macam -Macam Organisasi di Kehidupan sehari - hari

Bermacam Organisasi terdapat di kehidupan kita. untuk mengenal lebih jauh tentang organisasi yang ada kita harus mengklasifikasikannya ke beberapa kelompok.

Rabu, 13 Oktober 2010

Organisasi

Organisasi dan manajemen

Latar Belakang

Tulisan ini dibuat utuk melengkapi nilai pada pelajaran Teori Organisasi Umum yang diajarkan oleh Ibu Elvia Fardiana.

Tulisan ini akan membahas apa itu Organisasi dan manajemen dan apa hubungan Organisas dan manajemen, manajemen dan tata kerjanya, serta manajemen Organisasi dan tata kerjanya.

Pembahasan

1. Organisasi

Pengertian Organisasi :

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :

a. Orang-orang (sekumpulan orang),

b. Kerjasama,

c. Tujuan yang ingin dicapai,

atau, Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.

Pengertian Organisasi menurut beberapa ahli :

a) James D. Mooney

Organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama (Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose).

b) John D. Millet

Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (Organization is the structural framework within which the work of many individuals is carried on for the realization of common purpose).

c) Herbert. A. Simon

Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang (Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being).

d) Chester L. Barnard

Organisasi adalah sebagai sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan silaturahmi (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal. Largely a matter of relationship).

e) Dwight Waldo

Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi (Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system).

f) Luther Gulick

Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan; dus dengan demikian pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke dasar dari seluruh badan usaha ( Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that the work may be coordinated by orders of superiors to sub ordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprise).

g) Organisasi sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan (Malinowski).

h) Organisasi timbul bilamana orang-orang yang bergabung di dalam suatu usaha mencapai tujuan bersama (James D. Mooney).

i) Organisasi ada bila orang-orang berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (Chester I. Barnard).

j) Organisasi sebaai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan (Henry L. Sisk).

k) Organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis (Schein).

2. Manajemen

Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli adalah :

a. Menurut Goerge R. Terry dan Leslie W. Rue dikemukakan bahwa : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

b. Menurut James A F Stoner dalam bukunya Management, diungkapkan bahwa : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c. T. Hani Handoko menyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).


Dengan demikian, manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

AKTIVITAS MANAJEMEN

aktivitas utama atau fungsi utama manajemen adalah :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

Gagal dalam merencanakan artinya merencanakan kegagalan, sehingga lebih baik bersimbah keringat di saat latihan daripada bersimbah darah di medan perang.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani Handoko)

Sedangkan fokus pada tahap pengorganosasian adalah :

· Apa saja tugas yang harus diselesaikan?

· Siapa yang yang mengerjakannya?

· Bagaimana tugas-tugas dikelompokkan?

· Siapa melapor ke siapa?

· Dimana keputusan harus dibuat?

3. Pengarahan (Leading/Actuating)

4. Pengontrolan (controlling)

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai

Manajemen dan Organisasi

Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

Manajemen dan Tata Kerja

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.

Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :

a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.

c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.

Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.

b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.

c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

Sumber dari:

http://rianprasetyamulya.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

http://hasbulloh.multiply.com/journal/item/13/Manajemen_dan_Pengembangan_Organisasi


Rabu, 26 Mei 2010

Indonesia Termasuk Wilayah Rawan Bencana

Bangladesh, Indonesia, dan Iran adalah tiga negara yang tergolong paling rentan terhadap bencana alam. Pernyataan ini adalah kesimpulan sebuah penelitian yang diumumumkan Kamis ini. Duo raksasa Asia, China dan India, ikut berada dalam daftar 15 negara dari 229 yang termasuk berisiko ‘ekstrim’.

Indeks Bencana Alam (Natural Disasters Risk Index/DRI) disusun oleh sebuah firma konsultan risiko asal Inggris, Maplecroft, berdasarkan bencana-bencana alam yang terjadi sejak 1980 sampai 2010.
Indikatornya ada beberapa macam, termasuk frekuensi kejadian, total korban kematian, serta perbandingannya dengan populasi sebuah negara. Dalam daftar ini, bencana alam adalah gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, badai, banjir, kekeringan, longsor, gelombang panas, dan epidemi.

“Kemiskinan menjadi faktor penting di negara-negara yang frekuensi dan dampak bencana alamnya parah,” kata analis lingkungan Maplecroft, Anna Moss. “Infrastruktur yang buruk, ditambah kepadatan penduduk di daerah berisiko tinggi seperti dataran rendah, pinggiran sungai, tebing tinggi, terus menambah kemungkinan jumlah korban.”

Dalam penelitian NDRI itu, korban tewas dari Bangladesh mencapai 191 ribu orang dari bencana alam sepanjang 30 tahun terakhir. Indonesia juga memiliki angka korban yang hampir sama, sebagian besar akibat tsunami Desember 2004. Sementara di Iran, kerentanan terbesar terhadap bencana adalah gempa bumi, yang sudah menyebabkan tewasnya 74 ribu nyawa.(AFP)





sumber : yahoonews.com
6 TRADISI MENGERIKAN DI DUNIA


1. Self Mummification



Sokushinbutsu adalah rahib Buddha atau imam yang didakwa menyebabkan kematian dengan cara menjadikan mereka jadi mumi. Praktek ini dilaporkan terjadi hampir secara eksklusif di utara Jepang sekitar Prefektur Yamagata. Terdapat Antara 16 sampai 24 mummi yang telah ditemukan. Tiga tahun para imam hanya makan diet khusus yang terdiri dari kacang-kacangan dan biji-bijian, Mereka kemudian hanya makan kulit dan akar dalam waktu tiga tahun dan mulai minum teh racun yang dibuat dari getah pohon yang Urushi,yang biasanya digunakan untuk laka mangkuk. Ini menyebabkan muntah dan cepat hilangnya cairan tubuh, dan yang terpenting, mematikan anggota tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh yang bisa menimbulkan kematian. Akhirnya,pada mummifying biarawan akan mengunci dirinya dalam kubur batu yang ukurannya hampir tidak lebih besar dari tubuhnya, di mana dia tidak akan bergerak dari posisinya. Penghubung ke dunia luar adalah tabung udara. Setiap hari ia mengingatkan pada agar orang-orang di luar bahwa ia masih hidup.


2. Eunuchs



Eunuchs disebut juga kasim,seorang laki-laki yang kehilangan kesuburannya karena kemaluannya telah dibuang dengan sengaja atau karena sebab-sebab lain.Catatan- catatan paling awal tentang pengebirian dengan sengaja untuk menghasilkan orang kasim berasal dari kota Lagash di Sumeria pada abad ke-21 SM. Sejak itu, selama beribu-ribu tahun orang kasim bekerja di berbagai kebudayaan seperti pelayan istana atau pelayan rumah tangga, penyanyi laki-laki dengan suara tinggi, petugas-petugas keagamaan khusus, pejabat pemerintah, komandan militer, dan pengawal kaum perempuan ataupun pelayan di harem. Orang kasim pertama disebutkan di Kekaisaran Asyur (l.k. 850 hingga 622 SM). Mereka pun biasa tampil di istana kaisar-kaisar Akhemenid dari Persia atau firaun dari Mesir (hingga dinasti Lagid yang dikenal sebagai Ptolemeus, yang berakhir dengan Cleopatra). Di Tiongkok kuno, pengebirian adalah salah satu bentuk hukuman tradisional (hingga Dinasti Sui) dan sarana untuk mendapatkan pekerjaan di kalangan istana Kaisar. Pada akhir Dinasti Ming ada 70.000 orang kasim di Istana kaisar. Jabatan seperti itu demikian berharga—orang-orang kasim tertentu berhasil mendapatkan kekuasaan yang demikian besar sehingga melampaui kekuasaan perdana menteri sehingga pengebirian diri sendiri harus dilarang. Jumlah orang kasim yang menjadi pegawai Istana Kaisar akhirnya menurun hingga 470 orang pada 1912, ketika mereka tidak lagi dipekerjakan. Orang-orang kasim diberikan jabatan-jabatan pegawai negeri yang demikian tinggi dengan alasan bahwa karena mereka tidak dapat mempunyai anak, mereka tidak akan tergoda untuk merebut kekuasaan dan memulai sebuah dinasti. Pada saat yang sama, sebuah sistem serupa juga ada di Vietnam.


3. Sati



Tradisi sati atau bakar diri hidup-hidup, dianggap sebagai lambang kesalehan,sekaligus menunjukkan kepemilikan laki-laki atas perempuan,biasanya dilakukan oleh perempuan yang berkasta tinggi dan dipercaya hanya perempuan pilihan yang dapat melakukannya. Tradisi sati dipandang sebagai alternatif yang lebih baik ketika seorang istri ditinggal mati oleh suami, daripada mereka mengalami penyiksaan dari saudara-saudara ipar, yang akan menyalahkan perempuan sebagai penyebab mati suami. Sati menjadi tradisi tidak hanya berlaku bagi istri,tetapi juga bagi istri simpanan,saudara ipar dan bahkan ibu,untuk mengorbankan dirinya diapi pembakaran jenasah laki-laki yang memiliki mereka.pelaku sati diagungkan sebagai pahlawan,sesuai dengan ajaran hindu.


4. Dueling



Tradisi duel dipraktikkan pada abad 15-20 oleh masyarakat Barat, yang merupakan tanding antara dua orang, kematian dicocokkan dengan senjata, sesuai dengan aturan eksplisit atau implisit yang telah disepakati, sebagai lambang kehormatan, biasanya diiringi oleh perwakilan yang dipercaya. Dueling biasanya terjadi karena keinginan satu pihak (yang penantang)karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap kehormatannya. Tujuan dari dueling tidak lain adalah untuk kepuasan semata, untuk memulihkan status kehormatan mereka bersedia mempertaruhkan nyawa dueling biasanya dilakukan bisa dengan pedang ataupun pistol.


5. Seppuku



Seppuku disebut juga Harakiri,Salah satu tradisi yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepang, yang berasal dari kata hara yang berarti perut dan kiru yang berarti memotong. Harakiri juga dikenal dengan istilah seppuku. Kebiasaan harakiri ini dilakukan oleh prajurit berkelas dari kalangan samurai sebagai bukti kesetiaan. Bunuh diri yang dilakukan para Samurai ini sangat menyiksa, karena si pelaku harus menunggu kematian karena kehabisan darah setelah merobek dan mengeluarkan isi perutnya. Ada ritual khusus yang harus dilakukan oleh Samurai jika ingin melakukan harakiri. Ia harus mandi, menggunakan jubah putih, dan makan makanan favorit. Pelaku harakiri ditemani seorang pelayan (kaishakunin), yang ia pilih sendiri. Kaishakunin ini bertugas membuka kimononya dan mengambilkan pisau yang akan digunakan. Jika pelaku harakiri menjerit atau menangis kesakitan saat ia menusuk dan mengeluarkan isi perutnya, hal tersebut dianggap sangat memalukan bagi seorang Samurai. Karena itu Kaishaku bertugas mengurangi penderitaan itu, mempercepat kematian dengan memenggal kepala si pelaku.


6. Human Sacrifice



Human Sacrifice adalah pengorbanan manusia, tindakan membunuh manusia untuk tujuan menawarkan persembahan kepada dewa atau lainnya. Dilakukan oleh banyak kebudayaan kuno. persembahan ini bervariasi, beberapa seperti Mayans dan Aztecs yang terkenal jahat mereka untuk upacara persembahan, sedangkan yang lainnya sudah tampak sebagai praktek primitif. Korban persembahan dibunuh dengan cara yang berbeda-beda, ada yang dibakar,dipenggal, atau dikubur hidup-hidup. dapat berupa anak kecil,atau gadis-gadis perawan. ini adalah sejarah umum yang pernah ada didunia, Kebanyakan agama mengutuk praktek-ini dan undang-undang menganggapnya sebagai tindak pidana. Namun sampai hari ini,kadang masih ada yang melakukan tradisi tersebut terutama didaerah-daerah terpencil dimana kepercayaan tradisional masih berlanjut.








sumber : kaskus.us
Maksud 2012






Ada yang menyatakan bahwa maksudnya adalah :
1. Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar)
2. Peralihan dari Abad Silver ke Abad keemasan
3. Akan ada sebuah galactic Wave yang besar, yang memberhentikan semua kegiatan di muka
bumi ini, termasuk kemusnahan manusia
4. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan 5
5. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain
2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis
6. Ada yang menyatakan tidak akan terjadi apa-apa
7. Ada yang menyatakan waktu sudah tidak akan berlaku, jadi waktu tidak linear, tetapi bisa
berubah-ubah, sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukannya mesin waktu
8. Ditemukannya mesin waktu dan stargate
9. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaxi lain, melalui stargate
10. First Contact pertama kali peradaban manusia dengan Alien/UFO
11. Manusia bergabung dengan komunitas antar galaxi pertama kali, manusia = galaxy being


Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub. Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang (Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras.

Banyak sekali pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja yang ditinggalkan mereka. Para arkeolog percaya bahwa Maya mempunyai peradaban yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari peninggalannya seperti buku-bukunya, meja-meja batu dan cerita-cerita yang bersifat mistik. Tetapi sayang sekali buku-buku mereka di perpustakaan Maya semuanya sudah dibakar oleh tentara Spanyol ketika menyerang sesudah tahun 1517. Hanya beberapa tulisan pada meja-meja dan beberapa system kalender yang membingungkan tersisa sampai sekarang.

Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi. Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia. Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi.

Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya. Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total. Orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization).

Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya. Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi. Pada 21 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya.

Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia. Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode Regenerasi Bumi”.

Dalam ramalan mereka pun tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami permurnian, yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya (barangkali tidak tercatat). Lantas, fenomena baru apa yang sudah bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu? Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang.

Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang terbentuk sesudah kelahiran dapat menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampaui sistim pengetahuan kita. Sebenarnya, jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini. Memang pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini, bumi sedang mengalami suatu siklus yang dinamakan pembalikan daya magnet kutub.

Pembalikan daya magnet kutub adalah proses yang terjadi pada waktu kutub utara dan kutub selatan saling bertukar posisi. Ketika ini terjadi, untuk beberapa saat medan magnet bumi mencapai Gauss nol, yang berarti bumi pada waktu itu punya daya magnet nol. Ketika ini terjadi bersamaan dengan perbalikan orbit sebelas tahunan kutub matahari, masalah besar akan terjadi.

Menurut perhitungan computer Hyderabad, pembalikan kutub Bumi dan Matahari dapat mengakibatkan masalah besar selain elektronik tidak bekerja dengan semestinya, burung yang bermigrasi kehilangan haluan, dan bermacam macam:

1. Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.

2. Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik, gempa bumi, dan tanah longsor.

3. Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak dapat dihindari

4. Benda-benda angkasa akan tertarik masuk ke Bumi

5. Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia akan berubah.

Jika anda menambahkan semua skenario bencana yang mungkin terjadi, anda dapat dengan mudah mengatakan dengan kalimat sederhana ini, Bumi dapat menjadi tempat yang tidak cocok untuk ditinggali peradaban manusia pada 2012 ataupun mereka yang hidup dekat lapisan luar bumi. Hal ini mungkin saja dapat terjadi pada Mars jutaan tahun yang lalu.

Mungkin benar adanya apa yang dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran perdaban manusia di tahun 2012 esok, hal tersebut tentunya dapat kita lihat dari sifat-sifat manusia zaman sekarang yang bagaimana moralnya, kelakuan telah sangat merosot dan alam-pun kelihatannya semakin tidak bersahabat dengan kita. Di Indonesia sendiri seorang peramal mengatakan, “pada tahun 2012 nanti jumlah penduduk di Indonesia ini tinggal 40%”. Lalu ketika ditanya apa penyebabnya,dia menuturkan, “pada tahun itu sebuah bencana besar akan melanda Bumi secara Global, mungkin pada setiap negara nantinya hanya menyisakan 30%-40% kehidupan untuk kembali membangun kehidupan baru”.

Ramalan serupa juga diutarakan oleh Beberapa Biksu di Tibet yang terkenal dengan penguasaan clairvoyance-nya yang sangat baik. Mereka mengatakan pada awal tahun 2012 merupakan tahun paling mendebarkan bagi umat manusia di muka Bumi, dimana pada permulaan tahun, beberapa fenomena aneh akan banyak bermunculan. Namun dalam penutupnya, Para Biksu mengatakan Bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan besar yang melindungi mereka secara kasat mata, sehingga memungkinkan peradaban manusia tidaklah sepenuhnya musnah.

Pada 10 tahun belakangan ini Master Li Hongzhi mengajarkan prisip karakter alam semesta “Zhen-Shan-Ren” (Sejati-Baik-Sabar) yang berefek untuk memurnikan hati manusia dan alam ini. Dalam waktu singkat pengikut latihan kultivasi jiwa dan raga ini telah lebih mencapai dari 200 juta orang yang tersebar lebih di 60 negara. Melalui kultivasi yang terus menerus latihan ini dapat menyapai tujuan menggantikan sel-sel tubuh manusia dengan materi energi tinggi dengan meningkatkan moral manusia sesuai dengan karakter alam semesta. Tidak ada seorangpun yang bisa meramalkan kapan tepatnya kiamat itu datang.

Tapi dilain sisi, akan ada regenarasi suatu peradaban yang diramalkan para Orang Bangsa Maya ditahun 2012 nanti. Ini bukanlah suatu kehancuran Alam semesta secara keseluruhan (Jadi belum bisa diartikan kiamat yang sebenarnya), mungkin nantinya secuil para manusia-manusia yang terselamatkan dari bencana akan kembali membangun tonggak peradaban baru yang lebih baik dan lebih bermoral daripada kita.





sumber : kaskus.us

Senin, 19 April 2010

Seberapakah batas masturbasi Normal...????

Masturbasi / Onani / Co*i / Co*il.......

sekedar pengetahuan.....







JAKARTA, KOMPAS.com - Pertanyaan mengenai sejauhmanakah kegiatan masturbasi tergolong normal, merupakan salah satu topik yang paling sering diperbincangkan. Pakar seks terkemuka Dr Boyke Dian Nugraha Sp.OG, MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan seksual seseorang. Tidak ada batas-batasan khusus bahwa masturbasi kelewat sering bisa menimbulkan efek negatif.

"Dari segi medis, masturbasi atau onani itu sesuatu yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak medisnya, dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa masturbasi itu buruk," kata Dr Boyke saat meluncurkan buku terbarunya dan menggelar talkshow bertema "It's All About Seks", di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (18/4/2010).

Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa sering kegiatan masturbasi tergolong masih aman dan normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawan diplomatis. Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal dilakukan jika dilakukan tanpa diliputi perasaan berdosa. Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari masturbasi timbul karena seseorang merasa ada dosa yang diperbuatnya dengan melakukan masturbasi.

"Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa memberikan permasalahan. Ada masalah psikologis di sini," kata dia.

Untuk itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering masturbasi dikatakan normal dan aman, Dr Boyke menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan dua kali dalam seminggu. Frekuensi tersebut, kata Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi hasrat seksual seseorang.

Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak melulu dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang. Malah, masturbasi bisa menjadi solusi dan alternatif dari permasalahan seks seseorang. "Misalnya seorang suami yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya. Sebagai solusi dia lebih baik melakukan masturbasi," katanya.

Kamis, 11 Maret 2010

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
BADAI MATAHARI

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan ‘hari kiamat’ itu bakal terjadi pada Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungkan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

“Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013,” kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.


Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

“Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi,” kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. “Ini yang masih dikaji para peneliti,” ujar Clara.


vivanews.com

aneh....

Sungai dalam laut?????








Sungai di dalam laut. Secara ilmiah itu tidak mungkin terjadi. Seorang penyelam, Anatoly Beloshchin, mengambil gambar ’sungai di dalam laut’ dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico.

Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter.

Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu.



Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan.

Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.



Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.

“Di kedalaman 60 meter saya menemukan kembali air laut. Saya melihat sebuah sungai, pulau, lengkap dengan daun yang berguguran. Tapi sungai yang kami lihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida,” kata Anatoly.

Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/134940-misteri__sungai__di_dalam_laut_mexico




UPDATE - YAHOO news


Fenomena 'sungai' di dalam laut Mexico dikhawatirkan bisa membahayakan biota laut. Meski masih dalam penelitian, gas hidrogen sulfida (H2S) di 'sungai jadi-jadian' itu tidak membahayakan manusia.

"H2S itu bersifat asam, apabila bercampur dengan air laut atau garam yang terkandung dalam air laut, maka gas itu bisa berbahaya bagi biota laut, namun tidak berbahya bagi manusia," kata Menristek Suharna Surapranata kepada VIVAnews.

Hal itu disampaikan Suharna Surapranata dalam pembukaan di The 4th GEOSS Asia – Pacific Symposium, Denpasar, Bali, Rabu 10 Maret 2010,

Kendati demikian, Suharna mengakui fenomena alam itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma dan fenomena geologi yang berhubungan.

"Di Indonesia memang belum pernah terjadi, namun sangat mungkin fenomena itu terjadi karena hal itu merupakan fenomena alam, dan sejauh ini penelitian tentang sungai bawah laut belum selesai, dan masih melakukan pemetaan tematik," jelasnya.

Seperti diketahui, 'sungai' bawah laut yang terjadi di perairan perairan Cenote Angelita, Mexico, pada kedalaman 60 meter itu bukanlah sungai sebenarnya.

Warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar.



Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Suasana dalam laut itu mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Ada pohon lengkap dengan dedaunan jatuh berguguran.

Rabu, 03 Maret 2010

TUGAS IBD - KEBUDAYAAN KAMPNG NAGA







KAMPUNG NAGA






BAB I

WILAYAH KAMPUNG NAGA



Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya. Secara administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26 kilometer.

Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam Kampung Naga. Menurut data dari Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur.





BAB II

SEJARAH DAN UPACARA ADAT KAMPUNG NAGA



Sejarah

Sejarah/asal usul Kampung Naga menurut salah satu versi nya bermula pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga.

Nenek moyang Kampung Naga yang paling berpengaruh dan berperan bagi masyarakat Kampung Naga "Sa Naga" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan di sebelah Barat Kampung Naga. Makam ini dianggap oleh masyarakat Kampung Naga sebagai makam keramat yang selalu diziarahi pada saat diadakan upacara adat bagi semua keturunannya.

Namun kapan Eyang Singaparana meninggal, tidak diperoleh data yang pasti bahkan tidak seorang pun warga Kampung Naga yang mengetahuinya. Menurut kepercayaan yang mereka warisi secara turun temurun, nenek moyang masyarakat Kampung Naga tidak meninggal dunia melainkan raib tanpa meninggalkan jasad. Dan di tempat itulah masyarakat Kampung Naga menganggapnya sebagai makam, dengan memberikan tanda atau petunjuk kepada keturunan Masyarakat Kampung Naga.

Ada sejumlah nama para leluhur masyarakat Kampung Naga yang dihormati seperti: Pangeran Kudratullah, dimakamkan di Gadog Kabupaten Garut, seorang yang dipandang sangat menguasai pengetahuan Agama Islam. Raden Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti, dimakamkan di Taraju, Kabupaten Tasikmalaya yang mengusai ilmu kekebalan "kewedukan". Ratu Ineng Kudratullah atau disebut Eyang Mudik Batara Karang, dimakamkan di Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, menguasai ilmu kekuatan fisik "kabedasan". Pangeran Mangkubawang, dimakamkan di Mataram Yogyakarta menguasai ilmu kepandaian yang bersifat kedunawian atau kekayaan. Sunan Gunungjati Kalijaga, dimakamkan di Cirebon menguasai ilmu pengetahuan mengenai bidang pertanian.



Upacara adat


Menyepi

Upacara menyepi dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga pada hari selasa, rabu, dan hari sabtu. Upacara ini menurut pandangan masyarakat Kampung Naga sangat penting dan wajib dilaksanakan, tanpa kecuali baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu jika ada upacara tersebut di undurkan atau dipercepat waktu pelaksanaannya. Pelaksanaan upacara menyepi diserahkan pada masing-masing orang, karena pada dasarnya merupakan usaha menghindari pembicaraan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat. Melihat kepatuhan warga Naga terhadap aturan adat, selain karena penghormatan kepada leluhurnya juga untuk menjaga amanat dan wasiat yang bila dilanggar dikuatirkan akan menimbulkan malapetaka.


Hajat Sasih

Upacara Hajat Sasih dilaksanakan oleh seluruh warga adat Sa-Naga, baik yang bertempat tinggal di Kampung Naga maupun di luar Kampung Naga. Maksud dan tujuan dari upacara ini adalah untuk memohon berkah dan keselamatan kepada leluhur Kampung Naga, Eyang Singaparna serta menyatakan rasa syukur kepada Tuhan yang mahaesa atas segala nikmat yang telah diberikannya kepada warga sebagai umat-Nya.

Upacara Hajat Sasih diselenggarakan pada bulan-bulan dengan tanggal-tanggal sebagai berikut:

  1. Bulan Muharam (Muharram) pada tanggal 26, 27, 28
  2. Bulan Maulud (Rabiul Awal) pada tanggal 12, 13, 14
  3. Bulan Rewah (Sya'ban) pada tanggal 16, 17, 18
  4. Bulan Syawal (Syawal) pada tanggal 14, 15, 16
  5. Bulan Rayagung (Dzulkaidah) pada tanggal 10, 11, 12

Pemilihan tanggal dan bulan untuk pelaksanaan upacara Hajat Sasih sengaja dilakukan bertepatan dengan hari-hari besar agama Islam. Penyesuaian waktu tersebut bertujuan agar keduanya dapat dilaksanakan sekaligus, sehingga ketentuan adat dan akidah agama islam dapat dijalankan secara harmonis.

Upacara Hajat Sasih merupakan upacara ziarah dan membersihkan makam. Sebelumnya para peserta upacara harus melaksanakan beberapa tahap upacara. Mereka harus mandi dan membersihkan diri dari segala kotoran di sungai Ciwulan. Upacara ini disebut beberesih atau susuci. Selesai mandi mereka berwudlu di tempat itu juga kemudian mengenakan pakaian khusus. Secara teratur mereka berjalan menuju mesjid. Sebelum masuk mereka mencuci kaki terlabih dahulu dan masuk kedalam sembari menganggukan kepala dan mengangkat kedua belah tangan. Hal itu dilakukan sebagai tanda penghormatan dan merendahkan diri, karena mesjid merupakantempat beribadah dan suci. Kemudian masing-masing mengambil sapu lidi yang telah tersedia di sana dan duduk sambil memegang sapu lidi tersebut.

Adapun kuncen, lebe, dan punduh / Tua kampung selesai mandi kemudian berwudlu dan mengenakan pakaian upacara mereka tidak menuju ke mesjid, melainkan ke Bumi Ageung. Di Bumi Ageung ini mereka menyiapkan lamareun dan parukuyan untuk nanti di bawa ke makam. Setelah siap kemudian mereka keluar. Lebe membawa lamareun dan punduh membawa parukuyan menuju makam. Para peserta yang berada di dalam mesjid keluar dan mengikuti kuncen, lebe, dan punduh satu persatu. Mereka berjalan beriringan sambil masing-masing membawa sapu lidi. Ketika melewati pintu gerbang makam yang di tandai oleh batu besar, masing-masing peserta menundukan kepala sebagai penghormatan kepada makam Eyang Singaparna.

Setibanya di makam selain kuncen tidak ada yang masuk ke dalamnya. Adapun Lebe dan Punduh setelah menyerahkan lamareun dan parakuyan kepada kuncen kemudian keluar lagi tinggal bersama para peserta upacara yang lain. Kuncen membakar kemenyan untuk unjuk-unjuk (meminta izin ) kepada Eyang Singaparna. Ia melakukan unjuk-unjuk sambil menghadap kesebelah barat, kearah makam. Arah barat artinya menunjuk ke arah kiblat. Setelah kuncen melakukan unjuk-unjuk, kemudian ia mempersilahkan para peserta memulai membersihkan makam keramat bersama-sama. Setelah membersihkan makam, kuncen dan para peserta duduk bersila mengelilingi makam. Masing-masing berdoa dalam hati untukmemohon keselamatan, kesejahteraan, dan kehendak masing-masing peserta. Setelah itu kuncen mempersilakan Lebe untuk memimpin pembacaan ayat-ayat Suci Al-Quran dan diakhri dengan doa bersama.

Selesai berdoa, para peserta secara bergiliran bersalaman dengan kuncen. Mereka menghampiri kuncen dengan cara berjalan ngengsod. Setelah bersalaman para peserta keluar dari makam, diikuti oleh punduh, lebe dan kuncen. Parukuyan dan sapu lidi disimpan di "para" mesjid. Sebelum disimpan sapu lidi tersebut dicuci oleh masing-masing peserta upacara di sungai Ciwulan, sedangkan lemareun disimpan diBumi Ageung.

Acara selnjutnya diadakan di mesjid. Setelah para peserta upacara masuk dan duduk di dalam mesjid, kemudian datanglah seorang wanita yang disebut patunggon sambil membawa air di dalam kendi, kemudian memberikannya kepada kuncen. Wanita lain datang membawa nasi tumpeng dan meletakannya ditengah-tengah. Setelah wanita tersebut keluar, barulah kuncen berkumur-kumur dengan air kendi dan membakar dengan kemenyan. Ia mengucapkan Ijab kabul sebagai pembukaan. Selanjutnya lebe membacakan doanya setelah ia berkumur-kumur terlebih dahulu dengan air yang sama dari kendi. Pembacaan doa diakhiri dengan ucapan amin dan pembacaan Al-fatihah. Maka berakhirlah pesta upacara Hajat Sasih tersebut. Usai upacara dilanjutkan dengan makan nasi tumpeng bersama-sama. Nasi tumpeng ini ada yang langsung dimakan di mesjid, ada pula yang dibawa pulang kerumah untuk dimakan bersama keluarga mereka.


Perkawinan

Upacara perkawinan bagi masyarakat Kampung Naga adalah upacara yang dilakukan setelah selesainya akad nikah. adapun tahap-tahap upacara tersebut adalah sebagai berikut: upacara sawer, nincak endog (menginjak telur), buka pintu, ngariung (berkumpul), ngampar (berhamparan), dan diakhiri dengan munjungan.

Upacara sawer dilakukan selesai akad nikah, pasangan pengantin dibawa ketempat panyaweran, tepat di muka pintu. mereka dipayungi dan tukang sawer berdiri di hadapan kedua pengantin. panyawer mengucapkan ijab kabul, dilanjutkan dengan melantunkan syair sawer. ketika melantunkan syair sawer, penyawer menyelinginya dengan menaburkan beras, irisan kunir, dan uang logam ke arah pengantin. Anak-anak yang bergerombol di belakang pengantin saling berebut memungut uang sawer. isi syair sawer berupa nasihat kepada pasangan pengantin baru.

Usai upacara sawer dilanjutkan dengan upacara nincak endog. endog (telur) disimpan di atas golodog dan mempelai laki-laki menginjaknya. Kemudian mempelai perempuan mencuci kaki mempelai laki-laki dengan air kendi. Setelah itu mempelai perempuan masuk ke dalam rumah, sedangkan mempelai laki-laki berdiri di muka pintu untuk melaksanakan upacara buka pintu. Dalam upacara buka pintu terjadi tanya jawab antara kedua mempelai yang diwakili oleh masing-masing pendampingnya dengan cara dilagukan. Sebagai pembuka mempelai laki-laki mengucapkan salam 'Assalammu'alaikum Wr. Wb.' yang kemudian dijawab oleh mempelai perempuan 'Wassalamu'alaikum Wr. Wb.' setelah tanya jawab selesai pintu pun dibuka dan selesailah upacara buka pintu.

Setelah upacara buka pintu dilaksanakan, dilanjutkan dengan upacara ngampar, dan munjungan. Ketiga upacara terakhir ini hanya ada di masyarakat Kampung Naga. Upacara riungan adalah upacara yang hanya dihadiri oleh orang tua kedua mempelai, kerabat dekat, sesepuh, dan kuncen. Adapun kedua mempelai duduk berhadapan, setelah semua peserta hadir, kasur yang akan dipakai pengantin diletakan di depan kuncen. Kuncen mengucapakan kata-kata pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan doa sambil membakar kemenyan. Kasur kemudian di angkat oleh beberapa orang tepat diatas asap kemenyan.

Usai acara tersebut dilanjutkan dengan acara munjungan. kedua mempelai bersujud sungkem kepada kedua orang tua mereka, sesepuh, kerabat dekat, dan kuncen.

Akhirnya selesailah rangkaian upacara perkawinan di atas. Sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada para undangan, tuan rumah membagikan makanan kepada mereka. Masing-masing mendapatkan boboko (bakul) yang berisi nasi dengan lauk pauknya dan rigen yang berisi opak, wajit, ranginang, dan pisang.

Beberapa hari setelah perkawinan, kedua mempelai wajib berkunjung kepada saudara-saudaranya, baik dari pihak laki-laki maupun dari pihak perempuan. Maksudnya untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan mereka selama acara perkawinan yang telah lalu. Biasanya sambil berkunjung kedua mempelai membawa nasi dengan lauk pauknya. Usai beramah tamah, ketika kedua mempelai berpamitan akan pulang, maka pihak keluarga yang dikunjungi memberikan hadiah seperti peralatan untuk keperluan rumah tangga mereka.

BAB III

CARA HIDUP MASYARAKAT DI KAMPUNG NAGA



Kampung Naga dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan Ieluhumya. Hal ini akan terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat.

Kehidupan mereka dapat berbaur dengan masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memelihara Adat Istiadat leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besr Islam misalnya Upacara bulan Mulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran (pembacaan Sejarah Nenek Moyang) Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan Wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus patuh pada aturan disana.

Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga.

Dalam kehidupan masyarakat Kampung Naga, tokoh masyarakat menduduki posisi yang penting, oleh karena ia dianggap orang serba tahu dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap masyarakat adat. Sehingga segala tindak-tanduknya merupakan pola aturan patut diteladani oleh masyarakat. Mengingat kedudukan yang penting itulah tokoh masyarakat senantiasa dituntut berpartisipasi dalam pembinaan kesadaran hukum masyarakat adat.

Partisipasi tokoh masyarakat sangat vital dalam membina kesadaran masyarakat adat kampung naga, hal ini dapat dijelaskan pada sistem kemasyarakatan kampung adat sebagai berikut:

a. Sistem pelapisan sosial

Hidup masyarakat Kampung Naga berpedoman kepada adat istiadat, pantangan, norma-norma atau hukum adat yang berlaku semenjak para leluhur mereka hidup. Pedoman itu merupakan pengaturan dan pengontrolan hidup yang dipegang teguh oleh mereka dan berlaku dalam segala aspek kehidupan masyarakat Kampung Naga. Mereka tidak mempersoalkan sistem pelapisan sosial. Mereka beranggapan semua insan mempunyai kedudukan yang sama, cara berpakaian yang sama dan berbagai kepemimpinan benda yang sederhana pula.

Yang jelas bahwa kepemilikan benda-benda yang bernilai modern tersebut hanya menunjukkan adanya kenaikan/peningkatan kesejahteraan mereka. Satu hal yang perlu dihormati, bahwa tingkat ekonomi seseorang di dalam masyarakat Kampung Naga tidak pernah menjadi ukuran, dan karena kekayaan/kepemilikkan barang-barang mewah tidak menjadikan seseorang naik pada lapisan tertentu. Lapisan Sosial yang mendapatkan pengakuan tinggi dari masyarakat Kampung Naga tidak lain adalah bagaimana seseorang dalam kehidupan sehari-harinya dan kepatuhan pada adat seperti Kuncen, Lebe/Amil, Punduh/Tua Kampung, serta beberapa orang yang dipercaya untuk membantu mengurus masalah upacara dan adat istiadat. Inilah kesepakatan bersama dan ketentuan dari nenek moyang mereka yang selalu dipatuhinya.

Kuncen adalah kepala adat yang dipilih menurut adat dan berlaku secara turun-temurun, dan hanya boleh dijabat oleh seorang laki-laki. Ia merupakan sesepuh Kampung adat yang sangat dihormati oleh masyarakat, dan segala ucapannya yang berhubungan dengan adat istiadat selalu dipatuhinya. Menurut anggapan warga, kuncen adalah orang yang memiliki kelebihan, baik pengetahuan maupun pengalaman dalam masalah adat. Kuncen dibantu oleh seorang Lebe/Amil dan Punduh/Tua Kampung yang dipilih secara generatif atau keturunan. Tugas Punduh atau Tua Kampung mempunyai tugas sebagai penghubung antara kuncen dengan masyarakat.

Selain itu ada juga orang yang mendapat pengakuan tinggi dari masyarakat yaitu pejabat pemerintah yang mengurus masalah kehidupan sehari-hari warga dan khususnya yang berhubungan dengan sistem pemerintahan desa. Mereka mendapat tempat yang tinggi di mata masyarakat dan dalam upacara adat mereka dipandang sebagai sesepuh kampung.

b. Sistem Kepemimpinan

Kampung Naga sebagai salah satu Kampung Adat yang ada di jawa Barat memiliki dua bentuk sistem kepemimpinan, yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal. Kepemimpinan Formal adalah kepemimpinan yang dipilih atas dasar pemilihan rakyat dan mendapat legitimasi dari pemerintah.

Kepemimpinan formal di Kampung Naga dipandang oleh Ketua RW dan Ketua RT yang langsung berhubungan dengan sistem pemerintahan Sedangkan kepemimpinan informal adalah kepemimpinan yang ditentukan menurut ketentuan adat. Pemimpin adat adalah seseorang yang biasa disebut kuncen. Sebagai orang yang dituakan, perkataan kuncen sangat didengar dan dipatuhi oleh masyarakat Kampung adat. Kuncen memiliki hak khusus dalam menerima tamu dan memberi petunjuk-petunjuk khusus dalam kehidupan adat istiadat Kampung Naga.

Peranan kuncen sebagai pemimpin informal di Kampung Naga terlihat konkrit ketika memberi nasihat, saran, dan pendapat serta bagaimana ia mengendalikan perilaku masyarakat Kampung Naga. Kepatuhan warga kepada kuncen karena ia dipandang sebagai pengemban amanat leluhur, hingga apa yang diucapkannya akan dipatuhi termasuk larangan untuk tidak membicarakan sejarah, asal usul Kampung Naga dan tradisi pada hari-hari tertentu. Dalam pelaksanaan kehidupan sehari-harinya kedua bentuk sistem kepemimpinan di Kampung Adat Naga khususnya dan masyarakat Desa Neglasari umumnya.

c. Sistem Kekerabatan

Keluarga inti pada mayarakat Kampung Naga terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah. Beberapa anak yang sudah menikah ada juga yang masih tinggal bersama orang tua mereka karena mereka ini belum siap untuk pindah atau belum memiliki rumah sendiri. Setiap individu yang hidup dalam suatu masyarakat, secara biologis menyebut kerabat kepada orang yang mempunyai hubungan darah, baik melalui ayah maupun ibu.

Masyarakat Kampung Naga yang diperluas lagi dengan warganya yang tinggal di luar wilayah Kampung Naga, masih terikat oleh adat Sa Nega. Mereka dengan kerabatnya yang secara biologis masih terikat pada adat Kampung Naga selalu melakukan kegiatan bersama dan ketentuan tersebut dipatuhi oleh seluruh warga Sa Naga. Pada hakekatnya, berbagai kegiatan dan upacara yang dilakukan mampu menyatukan mereka dalam satu ikatan kekeluargaan dan satu keturunan.

Berbicara masalah pembagian hak waris, terdapat dua kebiasaan. Sebagian masyarakat berpatokan pada hukum atau syariat agama islam, yaitu hak waris untuk laki-laki dan perempuan adalah dua berbanding satu. Akan tetapi sebagaian warga lainnya yang teguh mempertahankan adat peninggalan leluhurnya membagi warisan berdasarkan hukum adat yang tidak membedakan hak antara laki-laki dan perempuan.

Tokoh masyarakat dalam rangka membimbing warga masyarakatnya sangat luwes dan rajin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan adat yang dianut oleh masyarakat adat kampung naga tersebut, sehingga tergerak hati nuraninya warga kampung naga untuk mengikuti aturan-aturan yang ada di kampung naga sehingga menimbulkan peningkatkan kepercayaan dari masyarakat adat. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pengetahuan

Tokoh masyarakat dalam membina warganya agar dapat mengikuti ketentuan hukum adat kampung naga, dengan jalan:

1. Memberikan contoh yang baik kepada masyarakat tentang pelaksanaan adat nenek moyang yang dimiliki kampung naga.

2. Memberikan penjelasan kepada masyarakat adat kampung naga bagaimana cara melaksanakan ketentuan adat yang berlaku di kampung naga.

3. Menginformasikan kepada warga masyarakat adat kampung naga bila tidak melaksanakan ketentuan adat yang berlaku

b) Pemahaman

Tokoh masyarakat kampung naga berusaha menyampaikan persepsi tentang adat-adat yang ada dan aturan yang berlaku di kampung naga, sehingga pemahaman warga masyarakat terhadap adat yang dianutnya seragam dan kuat.

Pemahaman masyarakat adat kampung Naga dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari mereka masih tetap melaksanakan adat leluhurnya secara taat dan patuh, misalnya: Misalnya tata cara membangun dan bentuk rumah, letak, arah rumah, pakaian upacara, kesenian, dan sebagainya. Bentuk rumah dan letak rumah yang ada di kampung Naga semuanya sama.

Di samping itu dalam pelaksanaan upacara adat semua warga dapat mengikuti dengan hidmat, baik upacara menyepi/hari tabu, hajat sasih maupun upacara perkawinan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Ketua Adat.

c) Ketaatan

Ketaatan warga kampung Naga terhadap hukum adat sangat kuat, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kehidupan sehari-hari seperti tabu, pantangan atau pamali bagi masyarakat Kampung Naga masih dilaksanakan dengan patuh khususnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkenaan dengan aktivitas kehidupannya, pantangan atau pamali merupakan ketentuan hukum yang tidak tertulis yang mereka junjung tinggi dan dipatuhi oleh setiap orang. Misalnya tata cara membangun dan bentuk rumah, letak, arah rumah, pakaian upacara, kesenian, dan sebagainya.

Ketaatan warga ini diawali oleh Tokoh masyarakat dalam membina warganya dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan sanksi kepada warga masyarakat secara bertahap. Adapun sanksi yang ada pada masyarakat kampung naga adalah ada dua.

1) Sanksi tertulis

Bila seseorang atau warga masyarakatnya yang melanggar salah satu adat (yang dilarang) yang ada di kampung naga misalnya: upacara menyepi/hari tabu, upacara perkawinan,upacara hajat sasih, maka tindakan yang dilakukan oleh Ketua Adat, pertama dengan cara menegurnya, kedua dengan cara memberikan surat yang isinya menyuruh keluar/pindah dari kampung naga untuk selama-lamanya dan sampai kapan pun tidak bisa mengikuti upacara adat kampung naga.

2) Sanksi tak tertulis

Ada beberapa sanksi yang tak tertulis yang berlaku di kampung naga antara lain:

Amanat

Amanat artinya pesan yang disampaikan dari leluhurnya/nenek moyangnya kepada seseorang yang dipercaya. Ajaran-ajarannya agar dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku di adat kampung naga.

Wasiat
Wasiat artinya pesan yang diberikan dari leluhurnya kepada seseorang yang dipercaya baik berupa barang atau mantra-mantra agar dilestarikan.

Akibat. Akibat artinya sesuatu yang terjadi yang disebabkan oleh suatu kejadian atau masalah imbalan dari suatu perbuatan yang dilarang.

Dari penjelasan-penjelasan tersebut di atas hukum adat merupakan salah satu aturan hukum yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat dan selalu dilaksanakan dalam pergaulan kehidupannya. Mengingat pentingya hukum adat tersebut bagi kehidupan masyarakat, maka aturan hukum tersebut selalu dipertahankan dan dijunjung tinggi serta dilaksanakan secara turun temurun dari generasi ke genarasi seperti pada masyarakat adat kampung naga.

Peran serta tokoh-tokoh masyarakat Kampung Naga seperti telah dijelaskan di atas tidak dilakukan secara insidental atau temporer, tetapi benar-benar dilakukan secara kontinyu dan khusus, sehingga pembinaan kesadaran hukum terarah dan berencana.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas bila dihubungkan dengan teori menurut Abdillah Hanafi (1987:113-114) tokoh masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. ”memiliki hubungan sosial lebih luas daripada para pengikutnya

2. memiliki keahlian atau pengetahuan tertentu melebihi orang kebanyakan, terutama pengikutnya.

3. tidak menyimpan pengetahuan dan keahliannya itu untuk dirinya sendiri, melainkan berusaha untuk menyebarkan kepada orang lain”.

Tokoh masyarakat kampung naga memiliki hubungan sosial lebih luas daripada masyarakatnya, hal ini dapat dilihat dari pengetahuan, pemahaman dan ketaatan tokoh masyarakat adat terhadap hukum adat yang berlaku di kampung naga, mereka diyakini oleh masyarakat setempat tokoh masyarakat khususnya Pemimpin adat adalah seseorang yang biasa disebut kuncen,sebagai orang yang dituakan, perkataan kuncen sangat didengar dan dipatuhi oleh masyarakat Kampung adat. Kuncen memiliki hak khusus dalam menerima tamu dan memberi petunjuk-petunjuk khusus dalam kehidupan adat istiadat Kampung Naga.

Peranan kuncen sebagai pemimpin informal di Kampung Naga terlihat konkrit ketika memberi nasihat, saran, dan pendapat serta bagaimana ia mengendalikan perilaku masyarakat Kampung Naga. Kepatuhan warga kepada kuncen karena ia dipandang sebagai pengemban amanat leluhur, hingga apa yang diucapkannya akan dipatuhi termasuk larangan untuk tidak membicarakan sejarah, asal usul Kampung Naga dan tradisi pada hari-hari tertentu.

Dari penjelasan tentang tokoh masyarakat adat dan penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa tokoh masyarakat adat kampung Naga telah sesuai dengan kriteria teori yaitu, memiliki keahlian atau pengetahuan tertentu melebihi orang kebanyakan, terutama pengikutnya, tidak menyimpan pengetahuan dan keahliannya itu untuk dirinya sendiri, melainkan berusaha untuk menyebarkan kepada orang lain, sehingga partisipasi tokoh masyarakat dalam membina kesadaran masyarakat terhadap hukum adat di kampung Naga dapat dilakukan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari keberlangsungan hukum adat yang masih berlaku sampai saat ini.



BAB IV

PERMASALAHAN DAN PENELESAIANNYA




Permasalahan

Di dalam mencapai setiap tujuan tak terlepas dari adanya hambatan-hambatan, sehingga dengan adanya hambatan-hambatan tersebut seringkali mengakibatkan adanya kegagalan. Hambatan-hambatan tersebut, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, apakah itu dari rencana yang telah dirumuskan, dari pelaku pelaksana atau dari obyek yang menjadi sasaran dari tujuan tersebut. Demikian pula pada masyarakat adat kampung naga kesulitan yang dihadapi oleh tokoh-tokoh masyarakat adat tersebut ternyata datangnya dari pihak masyarakat sendiri dengan adanya gejala masyarakat yang menuju kepada kehidupan kota, dimana sifat rasa kekeluargaannya semakin memudar dan tumbuhnya sifat individualistis dan konsumerisme.

Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Koentjaraningrat (1983 :45) tentang beberapa sifat masyarakat yang dapat menghambat kegiatan tokoh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas kemasyarkatan, sebagai berikut :

1. Sifat dan mentalitas yang meremehkan mutu.

2. Sifat dan mentalitas yang suka menerobos.

3. Sifat dan mentalitas yang tidak percaya pada diri sendiri.

4. Sifat dan mentalitas yang tidak berdisiplin murni.

5. Sifat dan mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab.

Bila dikaitkan dengan terori tersebut masyarakat adat kampung naga yang menginginkan kehidupan yang lebih baik dengan berkehidupan seperti orang kota atau modern, memiliki sifat dan mentalitas yang tidak percaya pada diri sendiri.



Penyelesaian


Setiap peraturan yang berlaku bagi masyarakat, baru akan dapat ditaati dan dilaksanakan oleh masyarakat adat, apabila peraturan tersebut benar-benar diketahui, dipahami dan dihayati oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu agar setiap peraturan dapat diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat, maka perlu adanya penerangan dan penyuluhan hukum dari tokoh-tokoh masyarakat.

Penerangan hukum terhadap masyarakat adat perlu dilakukan secara koordinatif dan terpadu oleh tokoh-tokoh masyarakat dalam hal ini dilakukan oleh Ketua Adat, Wakil Ketua Adat dan Punduh. Hal ini dapat dilihat dari setiap pelaksanaan keseharian di masyarakat dan upacara adat yang dilakukan oleh Tokoh masyarakat adat setiap waktu yang bertepatan dengan kegiatan adat kampung naga seperti Menyepi/hari tabu, Upacara Hajat Sasih, dan Upaca Perkawinan, selalu melaksanakannya dengan penuh hidmat, terkadang warga masyarakat dari luar kampung naga pun banyak yang mengikuti.

Namun demikian walaupun sifat dari aturan hukum adat bersifat mengatur agar orang-orang di dalam masyarakat selau tunduk dan taat kepada hukum, sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Tetapi kadang-kadang masih ada orang yang melanggar ketentuan hukum adat tersebut. Pelanggaran terhadap ketentuan hukum oleh anggota masyarakat adat tersebut, berakibat merugikan orang lain atau kelestarian hukum itu sendiri. Demikian pula pada masyarakat kampung naga masih ada aja yang melanggar aturan adat.

Terhadap warga masyarakat yang melanggar hukum adat, tidak sekaligus masyarakat itu diberi hukuman yang berupa pengusiran dari kampung naga tetapi dilakukan secara bertahap dengan jalan memberikan nasehat terlebih dahulu, bila tidak juga jera maka masyarakat tersebut harus keluar dari kampung naga.

Tidak ada suatu perbuatan yang baik yang tidak akan mendatangkan hasil, seperti halnya dalam pembinaan kesadaran hukum masyarakat adat kampung naga. Walaupun tidak sepenuhnya hasil perbuatan itu akan tetap nampak ada. Demikian juga usaha-usaha tokoh masyarakat terhadap masyarakatnya, mendatangkan hasil yang baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari masyarakat adat kampung adat tergolong orang yang patuh dan taat pada aturan hukum yang diwariskan dari leluhurnya.



BAB V

PENUTUP



Saat ini kita semua berada dalam era modernisasi dengan segala aspek negatif maupun positifnya. Era modernisasi tidak bisa dihindari, cepat atau lambat pasti mempunyai pengaruh dan menimbulkan berbagai perubahan kehidupan sosial, tidak terkecuali di pelosok desa terpencil sekalipun. Permasalahannya sekarang, bagaimana nilai-nilai baru (budaya kiriman dari luar) disikapi secara arif dan bijaksana, kemudian diselaraskan dengan nilai-nilai budaya tradisional yang ada di Tatar Sunda.

Meskipun hal yang dilakukan oleh ketua adat disana terkadang cukup bisa dibilang berlebihan seperti menolak listrik dan konversi gas dari minyak tanah. Bahkan untuk menyatakan kekecewaannya pada pemerintah yang tidak mau mengerti mengenai aturan adat yang berlaku disana, kampong naga sempat menutup diri dan tidak ingin dikunjungi turis domestic maupun local beberapa waktu lalu. Tapi semua yang dilakukan adalah untuk memelihara keberadaan adat kampong naga yang sudah dijaga dari bergenarasi lalu.









SUMBER :


http://intanghina.wordpress.com/2008/05/31/partisipasi-tokoh-masyarakat-dalam-membina-kesadaran-masyarakat-terhadap-hukum-adat-di-kampung-naga/


http://www.antara.co.id/view/?i=1243380621&c=NAS&s=UMM


http://www.ahmadheryawan.com/lintas-kabupaten-kota/kabupaten-tasikmalaya/3805-kampung-naga-ditutup-bagi-wisatawan-.html


http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_Adat_di_Kampung_Naga


http://m.tasikmalayakab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=305&Itemid=33